Jumat, 06 November 2009

Pesawat Merpati Akhirnya Beroperasi Kembali ke Namrole


Ambon (ANTARA News)- Pesawat Cassa 21 milik PT.Merpati Nusantara Airlines (MNA)  pada hari Sabtu(7/2)  akhirnya beroperasi kembali ke Lapter Namrole, ibukota Kabupaten Buru Selatan, menyusul penghentian karena pertimbangan keamanan sehubungan konflik sosial sejak 19 Januari 1999 .
Penjabat Bupati Buru Selatan, A.R.Uluputty, melalui telepon selulernya menjelaskan dari Namrole, ibukota Kabupaten setempat, Minggu, bahwa pesawat mengangkut enam penumpang tiba dengan selamat dan disambut meriah warga setempat karena menilai pembentukan kabupaten itu hassil pemekaran dari Kabupaten Buru yang diresmikan Mendagri, Mardiyanto baru-baru ini  mulai menunjukkan hasil.
"Pesawat Cassa 212 yang sebelumnya singgah di Namlea, ibukota Kabupaten Buru itu, mendarat dengan selamat sehingga disambut sukacita warga Buru Selatan karena penerbangan yang untuk tahap awal sekali sepekan(setiap Sabtu-red) bisa beroperasi kembali di Lapter Namrole,"tambahnya.
Uluputty berbesar hati dengan pembenahan Lapter Namrole dengan landasan pacu menjadi 1.000 meter dan sementara telah dihotmix 750 meter, maka perlu diusahakan penambahan frekuensi penerbangan menjadi dua hingga tiga kali sepekan karena calon penumpang antri.
"Sekiranya landasan pacu sudah rampung dihotmix dan berbagai sarana maupun prasarana pendukung dilengkapi, maka permintaan penambahan frekuensi itu diajukan ke manajemen PT.MNA dan Dephub melalui Dishub Maluku,"ujar.
Uluputty yang dlantik menjadi Penjabat Bupati Buru Selatan bertepatan dengan peresmian Kabupaten setempat oleh Mendagri itu termotivasi untuk meningkatkan frekuensi penerbangan ke Namrole minimal tiga kali sepekan karena banyaknya penumpang yang antri apalagi laut di Buru Selatan sering tidak bersahabat sehingga warga tidak bisa mengandalkan armada laut berkapasitas kecil.
"Buru Selatan pun memiliki potensi SDA seperti sumberdaya hayati laut, pariwisata , kehutanan dan pertanian yang bisa diandalkan guna dikelola agar memberikan konstribusi bagi kegiatan pembangunan, pemerintahan dan pelayanan sosial,"katanya.
Karena itu , Pemkab Buru Selatan juga telah menandatangani kesepakatan dengan PT.Telkom Wilayah Maluku guna menyediakan sarana telekomunikasi untuk akses data/internet dan telepon di Ambon, 13 Januari lalu.
"Kami pun telah mengalokasikan dana dalam APBD untuk mendukung pembangunan fasilitas penunjang di Buru Selatan yang selama ini memanfaatkan jasa telepon satelit dengan biaya mahal dan terbatas jaringannya,"tambahnya.
Buru Selatan  dimekarkan dari Kabupaten Buru dengan UU No:32/2008 tertanggal 21 Juli 2008 bersamaan dengan Maluku Barat Daya(MBD) dari Maluku Tenggara Barat(MTB) berdasarkan UU No:31/2008.
Buru Selatan  dengan lima Kecamatan dan penduduknya sekitar 34.000-an jiwa.
(T.L005/A011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar