Jumat, 06 November 2009

BURU SELATAN-UNPATTI AMBON TINGKATKAN KUALITAS GURU

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buru Selatan menandatanganikerja sama dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura
Ambon, untuk meningkatkan kualitas para guru di wilayah itu. Pejabat Bupati Buru Selatan,
AR. Uluputty, di Ambon, Senin, mengatakan, kerja sama ini untuk membuka program
perkuliahan kelas jauh pendidikan guru di Namrole ibu kota sementara kabupaten itu,
mengingat 90 persen guru yang bertugas di daerah itu belum sarjana. "Sebanyak 90 persen
dari 546 orang guru belum sarjana, padahal sesuai ketentuan pemerintah paling lambat akhir
tahun 2014 semua guru yang ada di Indonesia harus berijazah S1," ujar Uluputty. Uluputty
didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Bursel, Natanael Solissa,
menjelaskan, saat ia bertugas menjadi pejabat bupati, berkesempatan mengunjungi sejumlah
SD di Namrole, dan mendapati hampir semua guru SD tidak berijazah S1. "Saya bertanya
saat itu apakah mereka mau melanjutkan S1, sebab jika tidak maka saat pemberlakuan
Undang-undang Guru dan Dosen tenaga mereka tidak akan terpakai, mereka semua bersedia,"
katanya. Berdasarkan keinginan para guru, muncul keinginannya untuk meningkatkan
kesejahteraan para guru di Buru Selatan melalui program sertifikasi guru yang dilakukan
pemerintah, akhirnya menghubungi FKIP Unpatti sebagai universitas pembina untuk melakukan
program kerja sama kuliah jarak jauh bagi para guru yang belum S1. Ia mengakui, setiap saat
berkunjung ke kecamatan sasaran utamanya yakni mengunjungi sekolah dan memacu
keinginan para guru untuk menyelesaikan studi S1. Tahap awal sedikitnya 180 guru di Buru
Selatan mengikuti program ini sesuai ketentuan yang disepakati dalam kontrak kerja sama,
setiap guru yang mengikuti pendidikan mendapat bantuan dana Rp2juta dari Dirjen
Peningkatan Mutu Tenaga Pendidikan Depdiknas, dan sebagian dana lainnya ditanggung
Pemkab Buru. "Kami utamakan guru SD dulu yang mengikutinya karena jumlah yang belum
sarjana sangat banyak setelah itu akan dilakukan secara berjenjang untuk SMP dan SMA. Ia
berharap dengan peningkatan kualifikasi dan kualitas tenaga guru ini mutu pendidikan di Buru
Selatan akan meningkat dan mampu bersaing dengan kabupaten lainnya di Maluku.
Kabupaten pertama Dekan FKIP Unpatti Ambon, Drs. Patris Rahabav, M.Si, secara terpisah
mengatakan, Buru Selatan merupakan kabupaten pertama di Maluku yang melakukan program
kuliah jarak jauh Pendidikan Guru Dalam Jabatan di Maluku. "Paling lambat bulan depan
pengelolanya sudah ditunjuk dan diharapkan semester baru program ini bisa dilakukan
bersama-sama dengan pendaftaran mahasiswa reguler dan ekstension pada tahun ajaran
baru," katanya. Rahabav menjelaskan, sesuai Undang-Undang No.14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen serta Peraturan Pemerintah No.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
maka guru yang mengajar pada setiap jenjang pendidikan harus berijazah S1 atau Diploma IV,
dan untuk mewujudkannya, maka Mendiknas telah mengeluarkan Peraturan Menteri
No.28/2008 tentang Pendidikan Guru Dalam Jabatan. Sebagai pemegang izin khusus dari
Dirjen Dikti melaksanakan kelas jauh Pendidikan Guru Dalam Jabatan, FKIP Unpatti
merespons kebijakan pemerintah tersebut dengan membangun kemitraan dengan Pemerintah
Kabupaten/Kota se-Maluku untuk program tersebut. Kabupaten Maluku Tenggara Barat,
Seram Bagian Timur dan Maluku Tengah, lebih awal merespons program ini dengan
penandatangan MoU, tetapi hingga saat ini belum dijalankan karena belum ada kontrak kerja.

"Yang baru dilaksanakan pada tiga kabupaten ini yakni proses kuliah menggunakan ICT
(Information Communication Technology) tetapi jumlah pesertanya terbatas maksimal 180
orang," ujar Rahabav. Program pendidikan guru ini, kata dia, sangat membantu guru
menyelesaikan studi S1 karena mereka tidak perlu mengikuti kuliah di kampus induk, tetapi
dosen yang akan mendatangi mahasiswa dan memberikan kuliah pada kampus yang
disediakan pemerintah kabupaten setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar